HIRARKI BUDAYA KERJA
1.Pengertian Hirarki Budaya Kerja
Menurut bahasa Hirarki berarti urutan
tingkatan atau jenjang jabatan[1].
Sedangkan
arti budaya secara harfiah berasal dari
bahasa latin yaitu Colere yang memiliki arti mengerjakan tanah,mengolah
memelihara ladang (menurut soerjanto Poespowardojo 1993 ).
Menurut
The american herritage Dictionary mengartikan kebudayaan adalah sebagai
suatu keseluruhan daripola perilaku yang di kirimkan melalui kehidupan
sosial,seni,agama,kelembagaan dan semua hasil kerja dan pemikiran manusia dari
suatu kelompok manusia.
Menurut Koentjaraningrat budaya adalah keseluruhan
sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan miliki diri manusia dengan cara belaja
Budaya Kerja adalah suatu falsafah dengan didasari
pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga
pendorong yang dibudayakan dalam suatu kelompok dan tercermin dalam sikap
menjadi perilaku, cita-cita, pendapat, pandangan serta tindakan yang terwujud
sebagai kerja. (Sumber : Drs. Gering Supriyadi,MM dan Drs. Tri Guno, LLM )
Jadi Hirarki Budaya kerja adalah tingkatan atau
jabatan yang di dasari dari pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi
sifat,kebiasaan juga pendorong yang di budayakan dalam hal ini adalah
sikap,perilaku,pandangan serta tindakan yang terwujud dalam satu bentuk nyata
pekerjaan.
2.0rganisasi kerja (Budaya kerja)
Budaya kerja adalah suatu
falsafah yang di dasari, pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi
sifat,kebiasaan dan juga pendorong yang di budayakan dalam suatu kelompok dan
tercermin dalam sikap menjadi perilaku,cita-cita,pendapat,pandangan serta
tindakan yang terwujud sebagai kerja.(sumber : Drs.Gering Supriyadi,MM dan Drs.Tri
Guno,LLM)
Budaya organisasi atau budaya
kerja menurut Stephen P.Robbins (2003:525)adalah sebuah persepsi umum yang di
pegang oleh anggota organisasi,suatu sistem tentang keberartian bersama.Budaya
organisasi berkepentingan dengan bagaimana pekerja merasakan karakteristik
suatu budaya organisasi,tidak dengan apakah seperti mereka atau tidak.
Budaya organisasi berkaitan
dengan bagaimana karyawan memahami karakteristik budaya suatu organisasi ,dan
tidak terkait dengan apakah karyawan menyukai karakteristik itu atau
tidak.Budaya organisasi adalah suatu sikap deskriptif bukan seperti kepuasan kerja
yang lebih bersifat evaluative.
Penelitian menunjukan bahwa
ada tujuh karakteristik utama yang secara keseluruhan merupakan hakikat budaya
organisasi.
a.
Inovasi dan
keberanian mengambil resiko.Sejauh mana karyawan di dorong untuk bersikap
inovatif dan berani mengambil resiko.
b.
perhatian
pada hal-hal rinci.Sejauh mana karyawan di harapkan menjalankan
presisi,analisis,dan perhatian pada hal-hal detail.
c.
Orientasi
hasil.Sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil ketimbang pada teknik dan
proses yang di gnakan untuk mencapai hasil tersebut.
d.
Orientasi
orang.Sejauh mana keputusan-keputusan manajemen efek dari hasil tersebut atas
orang yang ada di dalam organisasi.
e.
Orientasi
tim Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja di organisasi pada tim ketimbang pada
individu-individu.
f.
Keagresifan.Sejauh
mana orang yang bersikap agresif dan kompetitif ketimbang santai.
g.
stabilitas.sejauh
mana kegiatan-kegiatan organisasi menekankan di pertahankannya status quo dalam
perbandingannya dalam pertumbuhan.
3.Organisasi Masyarakat
Organisasi massa atau di
sngkat ormas adalah suatu istilah yang di gunakan di Indonesia untuk bentuk
organisasi berbasis massa yang tidak bertujuan politis.Bentuk organisasi ini di
gunakan sebagai lawan dari istilah partai politik.Ormas dapat di bentuk berdasarkan
beberapa kesamaan atau tujuan,misalnya agama,pendidikan,sosial.
Definisi organisasi
kemasyarakatan di tetapkan dalam pasal 1 :
Yang di maksud dengan organisasi masyarakat adalah organisasi yang di
bentuk oleh anggota masyarakat Warganegara republic Indonesia secara sukarela
atas dasar kesamaan kegiatn,profesi,fungsi,agama,dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa,untuk berperan serta dalam pembangunan dalam rangka mencapai
tujuan nasional dan wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila.
Salah satu fungsi berdasarkan
pasal 5 d adalah sebagai sarana penyalur
aspirasi anggota dan sebagai sarana komunikasi sosial timbale balik antar
anggota dan atau antar organisasi kemasyarakatan dan antara organisasi
kemasyarakatan dengan organisasi kekuatan sosial politik,badan
permusyawaratan/perwakilan rakyat,dan pemerintah.[2]
4.Budaya Masyarakat
Kebudayaan sangat errata
hubungannya dengan masyarakat.Melvilla J.Herskovits dan Bronislaw Malinowski
mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat di tentukan
oleh kebudayaan yang di miliki oleh masyarakat itu sendiri.Istilah untuk
pendapat adalah Cultural-Determinisme.
Menurut Edward Burnett Tylor
,kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,yang di dalamnya terkandung pengetahuan,kepercayaan,kesenian,moral,hukum,adat
istiadat dan kemampuan-kemampuan lain yang di dapat seseorang sebagai anggota
masyarakat.
a.Unsur Kebudayaan
menurut Bronislaw mengatakan
ada empat unsure pokok yang meliputi :
•
Sistem norma
sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk
menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya.
•
Organisasi
ekonomi
•
Alat-alat
dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah
lembaga pendidikan utama)
•
Organisasi
kekuatan(Politik)
b.Wujud kebudayaan
Menurut J.J.Hoenigman,wujud kebudayaan di bedakan menjadi tiga:
•
Gagasan
(wujud Ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah
kebudayaan yang berbentuk kumpulan
ide-ide,gagasan,nilai-nilai,norma-norma,peraturan dan sebagainya yang ifatnya
abstrak.Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pikiran
warga masyarakat.
•
Aktivitas(Tindakan)
Aktivitas adalah wujud
kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat
itu.Wujud ini juga sering di sebut sistem sosial.
•
Artefak(karya)
Artrfak adalah wujud
kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktifitas,perbuatan dan karya semua
manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat di raba,di
lihat,dan di dokumentasikan.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Robbins,Stephen
P.;Judge,Timothy A.(2008).Perilaku
Organisasi Buku 2,Jakarta:Salemba Empat.Hal.256
2. Deddy Mulyana
dan Jalaluddin Rakhmat.Komunikasi antar
Budaya:Panduan berkomunikasi dengan orang-orang berbeda Budaya.2006.Bandung:Remaja
Rosdakarya.Hal 25
Tidak ada komentar:
Posting Komentar